18 Februari, 2009

masih berani!!!

hancurlah bangsa ini bila balas baca...
gak Percaya???

liat aja, yang malas baca tuh...maaf, telmi..
makanya rajin baca ya semuanya

Read more...

04 Januari, 2009

PERNYATAAN SIKAP KELUARGA INDONESIA ANTI ISRAEL (KIAI)


Pernyataan sikap ini disampaikan saat aksi anti Israel di depan Gubernur NTB, pada tanggal30 Desember 2008.

Penyerangan Israel ke Jalur Gaza merupakan kejahatan yang tidak bisa ditoleransi. Ratusan nyawa Palestina telah terenggut oleh tajamnya peluru, ganasnya rudal dan beringasnya bom Israel. Mereka membabi buta tanpa memilih antara bayi, anak-anak, dewasa, orang tua dan wanita. Semuanya menjadi sasaran sang pembantai paling kejam abad 21, Israel.
Maka, tidak ada alasan lagi bagi kita untuk diam dan hanya merenung saja dengan kondisi tersebut. Mereka, orang-orang Palestina adalah Saudara kita. Jika mereka sakit, maka kita juga harus sakit. Oleh karena itu, kami dari Keluarga Indonesia Anti Israel (KIAI) yang merupakan gabungan dari beberapa elemen organisasi, yakni Iqro’ Club Lombok Tengah, Kaca Tastura, Rumah Detak Lombok Tengah, Kwaci Lombok Tengah, dengan tegas menyatakan sikap sebagai berikut :
1. Mengutuk keras atas penyerangan Israel ke Jalur Gaza yang telah menewaskan ratusan nyawa tidak berdosa, dan mendesak Israel hengkang dari tanah Palestina.
2. Mengutuk PBB sebagai organisasi internasional yang mandul dalam mengatasi penjajahan Israel atas Palestina.
3. Mengutuk Amerika sebagai Negara banci yang selalu memberikan dukungan kepada Israel dan mendesak pemerintah Indonesia untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Amerika.
4. Mendesak pemerintah pusat Republik Indonesia untuk mengirimkan pasukan perdamaian ke Palestina dan mengirimkan bantuan logistik serta obat-obatan.
5. Mendesak pemerintah pusat untuk menaikkan bendera setengah tiang selama agresi Israel ke Jalur Gaza, sebagai tanda berduka atas tragedi kemanusiaan yang menimpa rakyat Palestina.
6. Mendesak pemerintah Provinsi Nusa Tengara Barat untuk menaikkan bendera setengah tiang, dan mengeluarkan surat edaran ke seluruh kabupaten/kota agar ikut menaikkan bendera setengah tiang selama agresi Israel ke Jalur Gaza, sebagai tanda berduka atas tragedi kemanusiaan yang menimpa rakyat Palestina.
7. Mendesak pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk mengadakan Tablig Akbar dan penggalangan dana untuk rakyat Palestina.
8. Menyerukan kepada semua institusi agama untuk melakukan mobilisasi do’a dan dana bagi rakyat Palestina.
Demikian pernyataan sikap kami, semoga Allah meridhoi serta menjadikan saudara-saudara kami yang teraniyaya di Palestina menjadi para syuhada dan penghuni syurga. Amiin.

Read more...

30 Desember, 2008

NaRSis????

Kata narsis belakangan ini kerap kita dengar. Dari artis sampai aktifis tidak jarang menggunakannya. Saya, Anda dan Kita juga mungkin kerap memakainya. Tapi tahukah apa makna narsis yang sebenarnya?

Supaya kita tidak sekedar latah atau ikut-ikutan menggunakan istilah narsis, tulisan ringkas ini akan memberikan gambaran yang ringkas pula namun padat tentang Narsis.
Narsisme adalah perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan. Istilah ini pertama kali digunakan dalam psikologi oleh Sigmund Freud dengan mengambil dari tokoh dalam mitos Yunani, Narcissus, yang dikutuk sehingga ia mencintai bayangannya sendiri di kolam.

Ceritanya, dahulu kala di Yunani, ada seorang pemuda bernama Narcissus. Dia sangat ganteng dan suka memuji dirinya sendiri, menolak cinta banyak gadis. Dia tidak mudah tunduk pada rayuan beracun para wanita. Sampai suatu saat dia menolak cinta Echo, yang menyebabkan Echo patah hati, dan Narcissus dikutuk sehingga jatuh cinta pada bayangannya sendiri di air kolam. (lanjutan ceritanya cari tau sendiri ya, hehe…)

Sifat narsisme ada dalam setiap manusia sejak lahir, bahkan Andrew Morrison berpendapat bahwa dimilikinya sifat narsisme dalam jumlah yang cukup akan membuat seseorang memiliki persepsi yang seimbang antara kebutuhannya dalam hubungannya dengan orang lain. Namun apabila jumlahnya berlebihan, dapat menjadi suatu kelainan kepribadian yang bersifat patologis.
Sekarang ini kata Narsis digunakan untuk menggambarkan orang yang terlalu suka pada diri sendiri, egosentris, PD gak ketulungan, dan sudah masuk dalam penyakit kejiwaan (yang sudah parah tentunya).

Setiap orang wajar punya sifat ini, namun dalam derajat yang wajar. Jika Anda memiliki derajat Narsis yang cukup tinggi, siap-siap saja berobat ke psikolog.

Sumber : http://www.mahesajenar.com/ & Wikipedia indonesia

Read more...

26 Desember, 2008

Laskar Detak & Lesehan Pintar











gaul, tapi tetep gila baca mennn....















narsis banget...hehe...
kacamata di mata, bukan di kepala tuh... ayo,dibaca-dibaca..

serius banggetttss.....

aduh, kok bukunya untuk orang dewasa cemua ciiihh...
hehe, pose dulu dong, kita di poto tuhhh...

Laskar Detak (relawan Rumah Detak), sepakat bahwa masyarakat masih tabu dengan buku. Salah satu persoalannya adalah karena masyarakat jauh dari buku dan sulit mengakses buku. Sehingga satu-satunya jalan untuk mengatasi persoalan tersebut adalah bahwa buku lah yang harus mendatangi mereka.

Oleh karena itu, Laskar Detak (Ahim (staff desa), Andre (guru olahraga), Piyet (sopir agen minyak), Bonyoh (lulus Madrasah Aliyah/nganggur) dan Ojan (guru olahraga), tidak mau hanya berwacana. Pada hari Jum’at (26/12) pukul 16.30 WITA, dengan keterbatasan yang ada seperti buku yang kita sadari tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat, Laskar Detak mengadakan kegiatan perpustakaan keliling yang mereka namakan Lesehan Pintar, karena buku-buku yang dibawa dengan menggunakan tas tersebut, kemudian digelar di atas selembar karpet. Bahkan warga setempat mengira mereka mau jualan pakaian..hahahaha...

Luar biasa, masyarakat menyambut antusias kegiatan tersebut. Dari anak-anak yang baru bisa jalan sampai ibu-ibu yang hamilpun ikut berkerumun di sekitar Lesehan Pintar. Lokasi Lesehan Pintar yang perdana ini dilakukan di tiga tempat, yakni dusun Prako, Langko dan perempatan jalan Langko. Kedepan, kegiatan serupa akan terus dilakukan. Semangat terus teman-teman!!!

Read more...

23 Desember, 2008

Aktifitas Awal Laskar Detak











Inilah keceriaan Laskar Detak (sebutan untuk relawan Rumah Detak). Mereka masih SD, ada juga yang belum sekolah. Gambar ini diambil ketika pertama kali RDet berbenah,membersihkan buku-buku dan rak perpustakaan. Sayangnya, buku yang tersedia belum ada yang cocok untuk anak seusia mereka. Sekalipun begitu, mereka tetap semangat memajukan dunia literasi, dan dengan polos mereka menuntut pada RDet "mana buku-buku dongeng untuk kami Kak?"...

Read more...

Kaca Tastura Terus Menggelinding

Komunitas Baca Tatas Tuhu Trasna (Kaca Tastura), sebuah komunitas literasi yang ada di Lombok Tengah, NTB. Tatas Tuhu Trasna merupakan motto dari Lombok Tengah yang berasal dari bahasa sasak. Tatas (arif, berilmu), Tuhu (rajin, ulet dan sungguh-sungguh), Trasna (berakhlak).

Komunitas ini terus menggelinding dari waktu ke waktu. Anggotanya sebagian besar anak-anak SMA. Diskusi teranyar di Kaca Tastura membedah 9 rekomendasi temu literasi se-nusantara. Seru, mereka semangat mnedorong rekomendasi tersebut untuk diwujudkan.

Semangat terus, saatnya kebangkitan dunia Literasi.

Read more...

15 Desember, 2008

Dukung Gerakan Literasi, Untuk Indonesia Cerdas




Membaca adalah elemen terpenting untuk mewujudkan kecerdasan. Kebutuhan akan pentingnya membaca seyogyanya menjadi doktrin bagi setiap masyarakat, sehingga kita akan menemukan masyarakat yang cerdas dan kritis. Untuk memenuhi kebutuhan membaca, maka segala bentuk perangkatnya harus tersedia, seperti buku, koran, majalah dan bahan bacaan lainnya, perpustakaan yang representative dengan suasana yang nyaman dan disertai oleh pegawai yang komunikatif serta ramah terhadap pengunjung, internet gratis, serta perangkat lunak lainnya yakni yang terkait dengan kebijakan pemerintah yang mendukung budaya baca masyarakat.

Kenyataan saat ini yang kita hadapai bahwa membaca tidak menjadi bagian terpenting bagi masyarakat. Kita menemukan rendahnya minat baca, yang disertai dengan minimnya sarana dan prasarana yang mendukung gerakan membaca. Penelitian sederhana yang dilakukan oleh Taufiq Ismail kepada Siswa SMU di 13 negara mengungkapkan bahwa, jika siswa SMU di Amerika Serikat menghabiskan 32 judul buku sastra selama tiga tahun, di Jepang dan Swiss 15 buku, siswa SMU di negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia, Thailand dan Brunei Darussalam menamatkan membaca 5-7 judul buku sastra, siswa SMU di Indonesia-setelah era AMS Hindia Belanda-adalah nol buku. Padahal, pada era Algemeene Middelbare School (AMS) Hindia Belanda, selama belajar di sana siswa diwajibkan membaca 15-25 judul buku sastra.

Data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2003 perihal budaya baca bangsa Indonesia juga sangat rendah. Data itu menggambarkan bahwa penduduk Indonesia berumur di atas 15 tahun yang membaca koran pada minggu hanya 55,11 %. Sedangkan yang membaca majalah atau tabloid hanya 29,22 %, buku cerita 16,72 %, buku pelajaran sekolah 44.28 %, dan yang membaca buku ilmu pengetahuan lainnya hanya 21,07 %.
Program TBM (Taman Bacaan Masyarakat) yang digulirkan pemerintah patut kita apresiasi, namun apakah penyelenggaraan dilapangan sesuai dengan proposal yang masuk, ini menjadi tugas yang harus dievaluasi. Hal tersebut mengingat bantuan untuk TBM merupakan bantuan yang bersifat Block Grant yang tidak jarang dimanipulasi.

Permasalahan budaya baca inilah yang menjadi fokus diskusi temu komunitas literasi se Indonesia, yang berlangsung pada tanggal 5-7 desember 2008 di Serang, Banten. Acara yang diprakarsai oleh Rumah Dunia tersebut mengangkat tema “Ode Kampung 3: Temu Komunitas Literasi Se-Nusantara, Mari Kita Dukung Literasi Lokal Menuju Indonesia Membaca”.
Acara temu literasi tingkat nasional yang pertama kali dilaksanakan dan akan rutin untuk tahun-tahun mendatang ini, menghasilkan rekomendasi yang disepakati oleh seluruh peserta yang hadir, di antaranya adalah Komunitas Baca Tatas Tuhu Trasna (Kaca Tastura) yang merupakan komunitas baca yang terdapat di Lombok Tengah dan menjadi satu-satunya komunitas literasi yang mewakili NTB.

Berikut pernyataan sikap dan rekomendasi temu komunitas literasi se-Indonesia.

Kami para peserta Ode Kampung III: Temu Komunitas Literasi se-Indonesia 2008, bersepakat bahwa literasi adalah hak kunci untuk mendapatkan hak berekonomi, bersosialisasi, partisipasi politik dan pembangunan, khususnya dalam masyarakat berbasis pengetahuan.

Literasi merupakan kunci peningkatan kapasitas seseorang, dengan memberikan banyak manfaat sosial, di antaranya cara berpikir kritis, meningkatkan kesehatan dan perencanaan keluarga, program pengurangan angka kemiskinan, dan partisipasi warga negara.

Literasi bukan hanya persoalan individu, tapi juga menyangkut persoalan komunitas dan masyarakat luas. Literasi bukan sekadar melek huruf, tapi merupakan dasar penopang bagi pembelajaran di masa datang. Literasi memberikan piranti, pengetahuan dan kepercayaan diri untuk meningkatkan kualitas hidup, untuk lebih dapat memberikan kemungkinan berpartispasi dalam aktivitas bermasyarakat dan membuat pilihan-pilihan informasi yang akan dikonsumsi.
Untuk mewujudkan hal tersebut, kami mengajukan sembilan rekomendasi:

1. Mendesak pemerintah pusat untuk segera menyusun regulasi yang lebih teknis terkait dengan UU no 43 tahun 2007 tentang perpustakaan.
2. Mewajibkan Pemerintah daerah untuk membangun perpustakaan yang representatif, meningkatkan pelayanan yang optimal dan menyediakan tenaga pengelola perpustakaan yang profesional.
3. Menjalin kemitraan antara perpustakaan daerah dan perpustakaan komunitas, serta membangun kerjasama antara perpustakaan komunitas lokal dan daerah lainnya.
4. Mewajibkan lembaga pendidikan dan lembaga pemerintahan yang memiliki perpustakaan agar memberikan pelayanan bagi masyarakat luas.
5. Mewajibkan pengembang komplek perumahan/pengelola pusat perbelanjaan untuk membangun perpustakaan sebagai bagian dari fasilitas umum.
6. Mewajibkan penerbit menyumbangkan buku-buku kepada perpustakaan komunitas dan mengadakan peluncuran buku terbaru serta pelatihan menulis bersama para penulis buku.
7. Mendorong warga masyarakat untuk mendirikan perpustakaan komunitas di setiap desa/kelurahan.
8. Mewajibkan perusahaan mengalokasikan tanggungjawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) untuk perpustakaan komunitas.
9. Menumbuhkan kebiasaan membaca dengan menyediakan bahan bacaan di lingkungan keluarga, lembaga pendidikan, dunia kerja, instansi pemerintah, tempat ibadah dan fasilitas umum lainnya.
Demikian sembilan rekomendasi ini diajukan kepada khalayak. Semoga mendapat dukungan dari semua elemen terkait, demi mewujudkan kejayaan Indonesia di masa mendatang.

Komunitas/Yayasan/Penerbit/Rumah Baca/TBM yang menyuarakan dan mendukung rekomendasi ini:
1. Rumah Dunia (Serang)
2. Forum Indonesia Membaca
(Jakarta)
3. 1001 Buku (Jakarta)
4. Forum Lingkar Pena (Jakarta)
5. KKS Melati (Jakarta)
6. Perahu Baca (Tangerang)
7. Warabal (Bogor)
8. Tatas Tuhu Trasna (Lombok)
9. Forum Pinilih (Solo)
10. Kandank Jurank (Tangerang)
11. Forum TBM (Jakarta)
12. Jala Pustaka (Pekalongan)
13. Nurani Dunia (Jakarta)
14. Tunas cendikia (Jakarta)
15. Zhaffa (Jakarta)
16. Lereng Medini (Kendal)
17. Textour (Bandung)
18. Asiatul Jannah (Cilegon)
19. Pendar Pena (Depok)
20. Lentera Kalbu (Pandeglang)
21. Rumah Tukik (Anyer)
22. Ratu Bagus (Serang)
23. Kebon Sastra (Serang)
24. Kubah Budaya (Serang)
25. Pondok Maos (Kendal)
26. Cahaya Lentera (Bandung)
27. Sanggar Daerah Pinggir Rel
(Jakarta)
28. Ibnu Hajar (Magelang)
29. Kampung Apung (Jakarta)
30. Sakinah (Tangerang)
31. Biblio (Jogjakarta)
32. Teras Puitika (Banjar Baru)
33. Histeria (Semarang)
34. Aura Books (Pandeglang)
35. Sanggar Sastra Serang (Serang)
36. Tifa (Bekasi)
37. Perpustakaan Fisip Unair
(Surabaya)
38. Cermin (Tasikmalaya)
39. Pondok Maos guyub (kendal)
40. Si Bagong (Purbalingga)
41. Sygma Publishing (Bandung)
42. Mizan (bandung)
43. Salamadani (Bandung)
44. Agromedia (Jakarta)
45. Kramat Jaya (Pandeglang)
46. Berkah Saluyu (Pandeglang)
47. Angsana (Pandeglang)
48. Attaqwa (Pandeglang)
49. Alfattah (Tangerang)
50. Komunitas Penulis Jakarta
(Jakarta)
51. WaTas Media (Banjarmasin)
52. Forum Komunikasi Teater
Banjarbaru (Kalimantan)
53. Enigma Community
(Kalimantan)
54. Kelompok Studi Sastra Banjarbaru (Kalimantan)
55. Sanggar Matahari Martapura
(Kalimantan)
56. Arjasari (Bandung)
57. Kandangpati (Sumatra)
58. Teater Lakon (Bandung)
59. Komunitas Bunga Matahari
(Jakarta)
60. Jaringan Rumah Usaha
(Semarang)
61. Bike To Work (Jakarta)
62. Ajar Meteseh (Kendal)
63. Ruang Sunyi (Bandung)
64. Baitul Hamdi (Menes)
65. Al-Muna (Menes)
66. Maritim (Pandeglang)
67. Visi Bangsa (Serang)
68. Bina Imu (Pandeglang)
69. Tunas Bangsa (Pandeglang)
70. Nina’s Creative Centre
(Pandeglang)
71. Wacana (Jakarta)
72. Penulis lepas (Jakarta)
73. Rumah Cahaya (Depok)
74. Reading Bugs (Jakarta)
75. Matahari (Bogor)
76. Insan Baca (surabaya)
77. Lebah Rumah Baca (Surabaya)
78. Yayasan Aksara Angka (Bandung)
79. Perpustakaan Istiqomah (Jakarta Selatan)
80. TBM Sijabrik Palmeriam (Jakarta Timur)
81. wisata-buku. com
82. Penerbit SUHUD Sentrautama (Serang)
83. Yayasan Al-Khairati (Tangerang)
84. Komunitas Coretan ( Bogor )
85. Milis wongbanten
86. Kopi Sastra (Bogor)
87. Kafe Baca Biblioholic (Makasar)
88. Pondok Dadapan (Citayam)
89. Tetater UI (Depok)
90. LP2A Kasih (Makasar)
91. Forum Pinilih (Solo)
92. Lembah Pring (Jombang)
93. Sanggar Sastra Ndesa (Banyumas)
94. Rumah Sastra Langit Timur (Jogjakarta)
95. Bimbel Dzikra Prestatif (Bandung)
96. Dzikra Library (Bandung)
97. Penerbit Lentera Hati (Ciputat)
98. Penerbit Buah Hati (Tangerang)
99. Perpustakaan PPLH (Bali)
100. Rumah Baca Albiruni (Bogor)
101. Perpustakaan Politeknik Manufaktur Negeri (Bandung)
102. Yayasan Pakta (Jakarta)
103. Gempa (Makalengka)
104. Insan Baca (Surabaya)
105. Perpustakaan Medayu Agung (Surabaya)
106. Perpustakaan Pelangi Pusdakota Ubaya (Surabaya)
107. Taman Bacaan Kawan Kami (Surabaya)
108. Pondok Baca Bocah (Surabaya)
109. Taman Baca Anak Sholeh Fadhli dan Perpustakaan Ummi Fadhilah (Surabaya)
110. Sanggar Anak Lengger (Surabaya)
111. Rumah Baca Az-Zahra (Surabaya)
112. Kedai Baca Walhi (Surabaya)Rumah Detak (Lombok Tengah)

Read more...

Followers

Text

  ©Template by Dicas Blogger.